Aku Tak Bisa

Aku tak bisa menyembuhkan luka dengan luka
menganganya terlalu besar untuk segera kurekatkan

Aku juga tak bisa menyelam
ombaknya terlalu tinggi untuk kurenang

Aku tak bisa menari
serasa linu semua sendi-sendi

Aku juga tak bisa menyanyi
suaraku terlalu sumbang untuk kedendangkan

Tapi setidaknya aku mencoba untuk selalu ada
mengantarmu menyembuhkan luka,
merangkulmu untuk menyeberang,
menarikan jemari dalam setiap butir tasbih
dan menyanyikan lantunan kalam-kalam Tuhan

Aku tak bisa,
hanya Ia yang bisa

Aku Menunggumu

Kemarin sudah datang ke tempat Pak Dokter
Katanya usiamu sudah 6 minggu lebih kurang 5 hari...

Ahhh... aku jadi tersipu malu, tapi aku rindu

Berulang kupandangi dirimu
dibalik daster batik ibumu

ya, daster itu sering kusingkap untuk menciumimu
menyampaikan salam rindu dan ketidaksabaranku

Sayangku,
tak apa lah aku harus menunggu
sembilan purnama tak berarti bagiku
untuk menanti kehadiranmu
Buah hatiku...

Doakan aku ayahmu, beserta ibu yang mengandungmu
senantiasa dalam naungan Tuhanmu....

Pekalongan, untuk kehamilan istriku...

Amanah

Lorong waktu bergerak mengalun,  pelan namun pasti.
meninabobokkan naluri dan rasa, hingga
senja itu menyemburkan jingga ke seluruh sendi.
Sujud, tunduk, berharap dapat kembali menjadi muda.

Tatkala rindu itu bergemuruh.
antara nyata dan harap yang tak pernah bersetubuh
Aku luruh...
berdoa, memohon dan bersimpuh.

Oh... langit gelap, awan gelap.
Kau tetap pemiliknya...
Oh... surya yang merona dan bintang yang berkelipan
tetap Engkau pemiliknya...
maka,...
Kuserahkan jiwa dan raga sepenuhnya
dalam sujud dan doa-doa
dalam menyongsong tua yang terus mengintai dengan pedang-pedang raksasa
Kuatkan hamba mengemban semuanya

Amanah...
adalah milik-Mu jua.

Pekalongan, 31 Oktober 2013

SEPI

Dan...
Sepi ini kembali mendekapku
Panjang...
Seiring desah nafas yang menderu
Hingga...
Tak kudapati diriku dalam bayangan dirimu

Selamat malam,
Biarkan aku pergi tidur untuk sejenak bermimpi
dan melupakan sepi ini...


KKN Bawang, 5 Mei 2013

Till the End

Di sepanjang tahun ini kujumpai banyak wajah
yang tengadah dan yang pasrah
yang bangga, congkak, angkuh dan yang marah
seluruhnya kujumpai sudah...

Sobat, adakah langkah sudah terayun terarah
atau malah lekat dengan tanah yang tak jua berpindah
katanya, di seberang sana  ada banyak berkah
katanya, di tahun-tahun yang akan datang  ada banyak berkah
di mana pun kita mengharap ada berkah
tapi anehnya tanpa mau berserah dan pasrah
dan seluruhnya kujumpai sudah...

Sobat, ternyata kita di penghujungnya sudah...
harapan-harapan baru terangkai lagi dengan indah
doa-doa suci kembali terlantun untuk kembali berbenah
dan setelahnya kita kembali berlupa ruah........